Setelah membahas mengenai tempat, kali ini yang akan dibahas adalah mengenai promosi, yaitu usaha yang dilakukan oleh para pemasar untuk menginformasikan serta mengingatkan orang dalam target pasarnya mengenai produknya dan untuk mengajak mereka agar membeli produk tertentu (Dias & Shah, 2009:334). Tugas dari para pemasar itu cukup berat, dimulai dari menentukan target pasarnya, memilih metode untuk menjangkau konsumen tersebut, membuat pesan yang tepat untuk konsumen dan memastikan konsumen mendapatkan pesan yang ingin disampaikan tersebut. Untuk memaksimalkan proses promosi, banyak perusahaan yang menggunakan bauran promosi yang terdiri atas iklan, penjualan personal, public relations, dan promosi penjualan (Dias & Shah, 2009:334). Dalam promosi ini terdapat istilah integrated marketing communication (IMC) yang berarti cara berfikir mengenai promosi yang menggabungkan semua alat-alat promosi menjadi satu strategi promosi yang komprehensif (Dias & Shah, 2009:349). Cara berpikir inilah yang seharusnya diterapkan oleh para pemasar. Dalam IMC, perusahan perlu memastikan bahwa kop surat, logo, dan warna tandatangan konsisten dan mendukung tema bauran promosi. Lebih lanjut, pendekatan IMC merupakan metode untuk menggabungkan seluruh upaya promosi dari suatu organisasi dan membuatnya menjadi lebih konsisten antara satu dengan yang lain serta lebih responsif terhadap pelanggan dan para stakeholders. Tujuan dilakukannya IMC adalah untuk menciptakan pencitraan pada produk-produk perusahaan sehingga konsumen lebih mudah untuk mengenalinya.
Bentuk promosi yang pertama adalah iklan, yang merupakan bentuk komunikasi berbayar yang nonpersonal melalui berbagai media yang dilakukan oleh organisasi dan individu dengan pesan-pesan periklanan di dalamnya. Iklan membuat penonton belajar mengenai produk dalam iklan, termasuk harga, fitur dan keuntungannya serta hal yang banyak lainnya juga menawarkan hiburan gratis. Cara lain dalam periklanan adalah dengan membayar sejumlah uang agar produk tersebut digunakan atau dimasukkan dalam acara TV maupun film. Terdapat berbagai macam media yang digunakan dalam promosi iklan ini yaitu dari pos secara langsung, koran, televisi, tv kabel, radio, yellow pages, majalah, internet, iklan di luar rumah (billboard, bus) dan publikasi bisnis (Dias & Shah, 2009:337). Bentuk promosi berikutnya adalah penjualan personal atau yang disebut juga sales people, yaitu proses presentasi dan promosi produk secara tatap muka dengan konsumen. Untuk memaksimalkan penjualan produk, ada tujuh langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan, antara lain prospect and qualify, preapproach, approach, make presentation, answer objections, close sale dan follow up (Dias & Shah, 2009:339-340). Sehingga dari sini dapat dilihat bahwa dalam penjualan secara langsung ini tidak dilakukan langsung begitu saja namun harus melewati langkah-langkah tersebut dahulu.
Cara promosi berikutnya adalah public relations (PR). PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku publik, perubahan kebijakan dan prosedur, serta menjalankan program-program yang berkaitan dengan aksi dan informasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan oleh publik (Dias & Shah, 2009:341). Dengan kata lain, PR adalah penghubung antara konsumen dengan produsen untuk menyampaikan apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan. Program PR yang baik mempunyai tiga langkah, antara lain (1) mendengarkan dan memahami keinginan publik; (2) perubahan kebijakan dan prosedur dalam rangka implementasi terhadap kepentingan penjual; dan (3) memberikan informasi kepada masyarakat bahwa perusahaan akan merespon apa yang dibutuhkan oleh masyarakat (Dias & Shah, 2009: 341). PR ini berdialog dengan para konseumen sehingga informasi bisa bertukar secara terus-menerus dan kepercayaan juga bisa diraih.
Aspek promosi lainnya adalah sales promotion, yaitu alat promosi yang menstimulasi pembelian konsumen dan kepentingan dealer melalui aktivitas jangka pendek (Dias & Shah, 2009:344). Aktivitas promosi penjualan meliputi displays, trade shows dan pameran, pemberian sponsor pada kegiatan-kegiatan tertentu, hingga kontes tertentu. Promosi penjualan dapat dilakukan secara internal, di dalam perusahaan, dan eksternal, di luar perusahaan. Cara yang sering digunakan dalam sales promotion adalah dengan sampling, yaitu memberikan contoh produk yang dijual perusahaan secara gratis sehingga konsumen dapat mencoba contoh produk yang diberikan kepada mereka. Beberapa jenis promosi lainnya adalah viral marketing dan dari mulut ke mulut (Dias & Shah, 2009: 346). Viral marketing adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan jenis promosi dengan membayar orang untuk mengatakan hal-hal positif di internet mengenai suatu produk dan membuat mereka melakukan skema penjualan secara multilevel yang kemudian memberikan sejumlah komisi atau keuntungan tertentu apabila mereka bisa mengarahkan teman atau relasi mereka untuk masuk ke situs yang telah ditetapkan (Dias & Shah, 2009: 346). Program promosi penjualan ini didesain untuk sebagai tambahan dari usaha penjualan secara personal, iklan dan PR dengan menciptakan antusiasme untuk keseluruhan program promosi. Terdapat tiga usaha dalam promosi penjualan secara internal yaitu pertama adalah sales training, perkembangan dari penjualan aids seperti video dan partisipasi dalam pameran perdagangan (Dias & Shah, 344-345).
Label: promotion